Sebagianulama lain berpendapa t, bahwa lafal Al-Qur'an adalah ismu musytaq, namun mereka masih terbagi ke dalam dua golongan: Golongan pertama diwakili, antara lain oleh Al-Asy'ari (Zarkasyi, 1, 1400:278). Yang berpendapa t kata Al-Qur'an diambil dari kalimat " Qaranat asy-syai'u bis-sya'i idza dhammamatuh ilaihi .".

Related PapersMultatuli mengibaratkan bumi Indonesia laksana jamrud yang berada di dataran khatulistiwa. Qurasish Shihab juga mengibaratkan tanah Indonesia laksana sekeping tanah sorga yang di hamaparkan di persada nusantara. Dua ungkapan tersebut menggambarkan bertapa indah dan hebatnya sumber daya alam yang kita miliki. Kita Negara kaya, sumberdaya kita potensisal, tanah kita pun subur, Namun kenyataannya masih banya rakyat yang berada dibawah garis kemiskinan, bayi-bayi kekurangan gizi, pelajar putus sekolah, bahkan rakyat mati menderita kelaparan. Mengapa hal ini terjadi? Ini disebabkan Sumber daya alam yang kita miliki belum dimanfaatkan oleh bangsa kita sendiri, melainkan dieksploitasi dikikis habis oleh bangsa-bangsa lain sebagai aksi penjajahan gaya baru. Bahkan akhir-akhir ini akibat kecongkakan tangan-tangan manusia itu sendiri yang dibungkus sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam sehingga yang nampak adalah krisis lingkungan, polusi, malapetaka atomik, menipisnya lapisan ozon di atmospir, hingga ancaman terjadinya hujan api dibeberapa belahan dunia. Fenomena tersebut menandakan ketidak harmonisan hubungan manusia dengan alam raya, akibatnya dirasakan oleh manusia sendiri. Sebab " if the habitat was cared will give function but if not it would make destroy ". Jika alam lingkungan dipelihara akan berdaya guna tapi jika dibiarkan akan menimbulkan bencana. Demikianlah ungkapan Edwar Buckle dalam History Of Civilization in England. Melihat betapa pentingnya memelihara lingkungan tersebut, maka pada kesempatan ini kita akan membicarakan tentang, " Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan Alam " , dengan rujukan firman Allah, surat al-Hijr ayat 19-20 Pada dasarnya buku ini lahir dari ketidakpuasan penulis terhadap para pengkhutbah era ini yang sering kali “sembarangan” dalam berkhutbah, dengan cara menghilangkan berbagai rukun yang seharusnya tidak boleh ditinggalkan karena akan merusak ibadah jum’at tersebut. Entah apakah karena lupa atau tidak tahu, atau memang berbeda prisnsip namun tidak mau untuk bertanya dan bertoleransi sebagai sikap penghormatan terhadap pola ditempat ia berkhutbah yang berbeda dengannya. Padahal sejarah telah mengajarkan tentang bagaimana harus saling menghormati di dalam beribadah meskipun berbeda secara prinsip. Contohnya adalah, kisah yang sangat populer di tanah Batavia, di mana Buya Hamka pada suatu hari dipertanggungjawabkan sebagai imam dan khatib di Masjid al-Azhar, Kebayoran, Jakarta Selatan. Akan tetapi saat itu seorang tokoh Nahdhatul Ulama’ NU Kiai Abdullah Syafie datang untuk shalat Juma’at di sana. Pada saat itu, begitu bahagia Buya melihat kedatangan tokoh ulama Betawi tersebut, dan akhirnya meminta beliau Kiai Abdullah untuk menaiki mimbar menggantikannya sebagai khatib. Buya juga meminta supaya adzan dikumandangkan sebanyak dua kali untuk menghormati kebiasaan yang diamalkan di masjid-masjid NU yang berpegang dengan mazhab al-Syafie. Jadi, bukan hanya mimbar Jumaat yang diserahkan, bahkan adzan pun ditambah menjadi dua kali, semata-mata karena Buya Hamka menghormati pendapat sahabatnya. Inilah contoh dua orang tokoh ulama Indonesia sejati yang ilmunya mendalam dan wawasannya luas. Siapa yang tidak mengenali Buya Hamka, pengarang kitab Tafsir al-Azhar yang hebat. Demikian juga siapa yang tidak mengenali Kiai Abdullah Syafi’i, salah seorang pengasas dan pemimpin Perguruan Asy-Syafi’eyah, di mana secara umumnya para ulama Betawi masa kini adalah murid-murid beliau. Untuk itu, melalui buku Kumpulan Khutbah ini, penulis ingin sekali mengingatkan kepada seluruh pengkhutbah di negeri ini agar dapat mengedepankan ilmu dan akhlak sehingga isi khutbah dapat masuk dan meresap di hati sanubari para pendengarnya dan di implementasikan dalam seluruh sendi-sendi kehidupannya. Oleh karenanya, intisari yang penulis masukkan di semua judul-judul khutbah di dalam buku ini merupakan refleksi Islam Indonesia yang berdasarkan pada sebuah kaidah fiqh al-muhafazhah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah, yakni tetap menjaga tradisi keilmuan yang baik yang lahir dari di zaman salaf al-shalih, akan tetapi juga harus dapat merespon hal-hal baru modernitas yang baik yang hadir VETERAN Vol. 1 No. 6. Desember 2011 Salam Redaksi Majalah Veteran No. 6 Desember2011 ini diterbitkan pada bulan Januari 2012 karena menampilkan kegiatan HUT LVRI ke-55, yang dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2012. Di dalam edisi ini antara lain memuat biografi Letjen TNI Purn Purbo S. Suwondo, perihal Tantangan Masa Depan yang akan dihadapi oleh LVRI Pasca Veteran Pejuang yang secara alamiah akan meninggalkan kita semua, serta masih mengulas posisi Indonesia dalam Ketegangan yang memuncak di Asia Timur sebagai kelanjutan dari ulasan yang telah dimuat pada majalah terbitan Vol. 1 No. 5 September 2011. Dikenang pula perjuangan yang dilakukan oleh Pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Supratman, Semangat Patriotisme John Lie pada masa perjuangan kemerdekaan, serta catatan dari Sukarelawan Guru pada masa Dwikora. Sebagaimana pada beberapa terbitan yang lalu kami mengharapkan untuk berbagi pengalaman dalam mengisi terbitan - terbitan yang akan datang, khususnya pengalaman – pengalaman dalam perjuangan kemerdekaan maupun perjuangan pembela serta pemikiran - pemikiran yang bermanfaat khususnya bagi generasi penerus dalam mengisi pembangunan Bangsa dan Negara. RedaksiRentang panjang perjalanan Ikatan Pelajar Muhammadiyah IPM selama ini berada di tengah liku-liku kehidupan kebangsaan dan keummatan yang mengalami proses deviasi-deviasi dari arus utamanya, untuk membangun kehidupan kebangsaan yang damai, adil, dan sejahtera. Eksistensi IPM pun, mengalami dinamika yang hampir serupa. Tentu tidak bisa dinafikkan, bahwa perjalanan IPM telah memberikan warna bagi entitas-entitas yang lain. Paling tidak IPM telah memberikan warna bagi dirinya, sehingga menampilkan sosok yang tampilmemberikan warna dinamis-progresif dalam melakukan perubahan cara pandang word-view, prilaku, ideologi gerakan dan lain-lain, yang telah memberikan artikulasi-reflektif-transformatif bagi pengembangan IPM. Di usianya yang sudah 52 tahun sejak kelahiran 18 Juli 1961, bukanlah waktu yang cukup untuk menunjukkan sebuah eksistensi yang established. Namun juga, bukan waktu yang singkat untuk mengukir sejarah pergerakan yang dinamis mengikuti arus besar perubahan yang memang cepat dan serba uncertainty ini. Lantas di usia sedemikian itu, apa yang sudah diperbuat IPM? Apa pula yang hendak dilakukan what next? Tentu jawabannya dikembalikan kepada pasukan inti IPM. Lantas, siapa stake holder itu? Jawabannya adalah kita semua, yang senantiasa harus bercermin dari realitas yang ada, untuk meyakini bahwa diri kita bukan entitas yang paling eksistensial, bahkan mungkin kalau mau jujur kita mungkin masih tertinggal dari yang lain.

Ayat Pertama: Surah Al-Isra Ayat 80 "Dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan masuk yang benar dan keluarkanlah aku dengan keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuatan yang menolongku." Ayat ini menggambarkan kesungguhan santri dalam memohon ampunan dan petunjuk kepada Allah SWT. 67% found this document useful 3 votes6K views14 pagesOriginal TitleTEKS Syarhil Quran tema 1 dan 3 1.docxCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 3 votes6K views14 pagesTEKS Syarhil Quran Tema 1 Dan 3Original TitleTEKS Syarhil Quran tema 1 dan 3 1.docxJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. cGUAJ.